Friction stir welding (FSW) adalah proses pengelasan solid-state di mana sebuah tool yang berputar dimakankan sepanjang garis sambungan antara dua benda kerja. Tool yang berputar dan dimakankan pada garis sambungan tersebut menghasilkan panas serta secara mekanis menggerakkan (stirring; bentuk dasar: stir, sehingga diberi nama friction stir welding) logam untuk membentuk sambungan las. Perbedaan friction stir welding dengan friction welding adalah pada friction stir welding panas gesekan dihasilkan oleh tool tahan aus, sedangkan pada friction welding berasal dari benda kerja yang akan disambung itu sendiri.
|
Gambar 1. Friction Stir Welding |
Gambar di atas menunjukkan
shoulder dan
probe. Shoulder dan probe merupakan komponen atau bagian dari tool. Shoulder berfungsi untuk menggesek benda kerja supaya menjadi panas dan memaksa logam yang sudah menjadi plastis untuk mengalir di sekitar probe. Probe dirancang dengan bentuk yang khusus. Probe digunakan untuk mengaduk logam secara mekanis sepanjang permukaan ujung (
butt).
Aplikasi Friction Stir Welding
Friction stir welding digunakan di bidang aerospace, otomotif, kereta, dan perkapalan. Jenis sambungan yang digunakan adalah butt joint. Logam yang dapat dilas dengan FSW antara lain: aluminium, baja (steel), titanium, dan tembaga. Selain logam ada material lain yang dapat dilas dengan FSW yakni polimer dan komposit.
Kelebihan Friction Stir Welding
Kelebihan friction stir welding antara lain:
- Sifat mekanis sambungan baik.
- Terhindar dari asap beracun dan masalah-masalah lain yang dapat dijumpai pada arc welding.
- Distorsi atau penyusutan kecil.
- Bentuk las bagus.
Kelemahan Friction Stir Welding
Kelemahan friction stir welding antara lain:
- Terdapat lubang ketika kita menarik tool dari benda kerja.
- Penjepitan benda kerja harus kuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar