Mengapa Kita Belajar Tentang Ilmu dan Teknik Bahan?
Mengapa kita perlu belajar tentang bahan? Banyak ilmuwan terapan atau insinyur; baik mechanical, civil, chemical, atau electrical akan menemui masalah perancangan yang di dalamnya terdapat masalah bahan. Sebagai contoh dalam perancangan sebuah roda gigi transmisi, struktur bangunan, komponen pengolahan minyak, atau circuit chip terintegrasi. Tentu saja para insinyur dan ilmuwan bahan adalah orang-orang yang ahli di bidang bahan secara menyeluruh.
Pada beberapa kasus, sebuah permasalahan material adalah pemilihan satu dari ribuan jenis material yang ada. Keputusan akhir biasanya berdasarkan atas beberapa kriteria. Pertama, kondisi servis harus diketahui, sehingga bisa menentukan sifat material yang dibutuhkan. Pada pemilihan material kita perlu menukar satu karakteristik dengan karakteristik lainnya. Contoh sederhana mengenai kekuatan dan sifat mampu bentuk suatu bahan; normalnya, suatu material memiliki kekuatan yang tinggi namun sifat mampu bentuknya terbatas. Oleh karena itu, kita perlu menukar kekuatan dengan sifat mampu bentuk atau menukar sifat mampu bentuk dengan kekuatan (tergantung prioritas kebutuhan anda).
Pertimbangan pemilihan selanjutnya adalah segala bentuk kemerosotan pada sifat material yang bisa terjadi selama material tersebut dipergunakan atau beroperasi. Sebagai contoh, penurunan kekuatan mekanis yang signifikan karena terjadi peningkatan temperatur suatu material atau terjadi karat pada suatu material.
Terakhir, pertimbangan secara ekonomi. Berapa biaya yang diinginkan untuk sebuah produk? Sebuah material bisa bersifat ideal namun berharga mahal. Hal tersebut menyebabkan beberapa kompromi menjadi tidak dapat dihindarkan. Ditambah lagi biaya fabrikasi juga dibutuhkan untuk mencapai produk dengan bentuk yang diinginkan.
Kita dapat menyimpulkan bahwa semakin familiar seorang insinyur atau ilmuwan terhadap hubungan antara aneka karakteristik dan struktur material, ditambah lagi semakin paham insinyur tersebut terhadap teknik mengolah material, maka insinyur tersebut semakin pandai dan yakin untuk mengambil keputusan dalam pemilihan material berdasarkan beberapa kriteria.
Pada beberapa kasus, sebuah permasalahan material adalah pemilihan satu dari ribuan jenis material yang ada. Keputusan akhir biasanya berdasarkan atas beberapa kriteria. Pertama, kondisi servis harus diketahui, sehingga bisa menentukan sifat material yang dibutuhkan. Pada pemilihan material kita perlu menukar satu karakteristik dengan karakteristik lainnya. Contoh sederhana mengenai kekuatan dan sifat mampu bentuk suatu bahan; normalnya, suatu material memiliki kekuatan yang tinggi namun sifat mampu bentuknya terbatas. Oleh karena itu, kita perlu menukar kekuatan dengan sifat mampu bentuk atau menukar sifat mampu bentuk dengan kekuatan (tergantung prioritas kebutuhan anda).
Gambar 1. Studi Tentang Material |
Pertimbangan pemilihan selanjutnya adalah segala bentuk kemerosotan pada sifat material yang bisa terjadi selama material tersebut dipergunakan atau beroperasi. Sebagai contoh, penurunan kekuatan mekanis yang signifikan karena terjadi peningkatan temperatur suatu material atau terjadi karat pada suatu material.
Terakhir, pertimbangan secara ekonomi. Berapa biaya yang diinginkan untuk sebuah produk? Sebuah material bisa bersifat ideal namun berharga mahal. Hal tersebut menyebabkan beberapa kompromi menjadi tidak dapat dihindarkan. Ditambah lagi biaya fabrikasi juga dibutuhkan untuk mencapai produk dengan bentuk yang diinginkan.
Kita dapat menyimpulkan bahwa semakin familiar seorang insinyur atau ilmuwan terhadap hubungan antara aneka karakteristik dan struktur material, ditambah lagi semakin paham insinyur tersebut terhadap teknik mengolah material, maka insinyur tersebut semakin pandai dan yakin untuk mengambil keputusan dalam pemilihan material berdasarkan beberapa kriteria.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar