Minggu, 12 Januari 2020

Jenis-jenis Cacat Las (Weld Defects)

Berikut beberapa jenis cacat yang bisa terjadi pada hasil pengelasan:

1. Undercut
Undercut adalah salah satu jenis cacat las. Undercut merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan sebuah alur (groove) benda kerja yang mencair dan terletak pada tepi/kaki lasan (manik-manik las) di mana alur benda kerja yang mencair tersebut tidak terisi oleh cairan las. Undercut menyebabkan slag terjebak di dalam alur yang tidak terisi oleh cairan las.

Gambar 1. Undercut
2. Crack
Retak adalah salah satu dari beberapa jenis cacat las. Retak merupakan putusnya benda kerja akibat tegangan. Retakan sering terjadi pada lasan maupun bagian benda kerja yang dekat dengan lasan. Retakan yang sering terjadi berupa retakan yang sangat sempit, walaupun tidak menutup kemungkinan terjadi retakan yang luas. Retakan dibagi dalam tiga jenis yakni: retakan panas, retakan dingin, dan macrofissure.

Gambar 1. Retak
3. Porosity
Porosity adalah salah satu jenis cacat pada las. Porosity merupakan sekelompok gelembung gas yang terjebak di dalam lasan. Porosity bisa terjadi karena proses pemadatan yang terlalu cepat. Porosity berupa rongga-rongga kecil berbentuk bola yang mengelompok pada lokasi-lokasi lasan. Terkadang terjadi rongga besar berbentuk bola yang tunggal atau tidak mengelompok. Rongga besar tersebut adalah blow hole.

Gambar 1. Porosity

Penyebab Porosity

Porosity dapat terjadi akibat:
  • Arc length terlalu panjang.
  • Benda kerja kotor.
  • Elektroda basah/lembab.

Solusi Pencegahan

Pencegahan yang dapat dilakukan supaya tidak terjadi porosity antara lain:
  • Jaga arc length selalu tepat.
  • Bersihkan benda kerja dari minyak, oli, cat, debu, lapisan, slag, embun, dan kotoran sebelum melakukan pengelasan.
  • Gunakan elektroda yang kering.

4. Slag Inclusion
Slag inclusion adalah salah satu jenis cacat pada las. Slag inclusion merupakan oksida dan benda non logam lainnya yang terjebak pada logam las. Slag inclusion bisa disebabkan oleh kontaminasi dari udara luar atau slag yang kurang bersih ketika mengelas dengan banyak lapisan (multi pass).

Gambar 1. Slag Inclusions

Penyebab Slag Inclusion

Slag inclusion disebabkan oleh:
  • Benda kerja yang kotor.

Solusi Pencegahan

Pencegahan yang dapat dilakukan:
  • Bersihkan terlebih dahulu slag yang menempel sebelum mengelas pada lapisan di atasnya.

5. Kurang Menyatu

Cacat Las Kurang Menyatu

Cacat las ini terjadi karena logam las dan benda kerja gagal menyatu. Cacat jenis ini bisa terjadi akibat benda kerja yang kurang panas atau permukaan benda kerja yang kurang bersih.

Gambar 1. Cacat Las Kurang Menyatu (Lack of Fusion)

Penyebab Las Kurang Menyatu

Penyebabnya antara lain:
  • Heat input terlalu rendah.
  • Benda kerja kotor.
  • Teknik pengelasan kurang tepat.

Solusi Pencegahan

Pencegahan yang dapat dilakukan yakni:
  • Tingkatkan arus listrik, bila perlu ganti dengan ukuran elektroda yang lebih besar.
  • Posisikan elektroda tepat pada sambungan.
  • Kontrol sudut elektroda dengan tepat.
  • Bersihkan benda kerja dari oli, minyak, embun, kotoran, dan cat sebelum anda mengelas.

6. Penetrasi kurang

Cacat Las Kurang Penetrasi

Cacat las jenis ini terjadi karena logam las gagal mencapai root (akar) dari sambungan dan gagal menyambungkan permukaan root secara menyeluruh. Hal ini disebabkan karena kesalahan dalam memilih ukuran elektroda, arus listrik yang terlalu kecil, dan rancangan sambungan yang kurang memadai. Kurang penetrasi sering dialami pada pengelasan posisi vertikal dan overhead. Pada gambar berikut nampak logam las tidak menutupi bagian bawah (akar) sambungan.

Gambar 1. Penetrasi Kurang

Penyebab Kurang Penetrasi

Cacat jenis ini disebabkan antara lain oleh:
  • Persiapan sambungan (groove) pada benda kerja yang tebal kurang memadai atau bahkan tidak dilakukan.
  • Heat input kurang besar.
  • Teknik pengelasan kurang tepat.

Solusi Pencegahan

Pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari kurangnya penetrasi antara lain:
  • Pembuatan groove harus tepat di mana mampu menyediakan akses pada bagian bawah sambungan.
  • Tingkatkan arus listrik, bila perlu gunakan elektroda yang lebih besar.
  • Kontrol kondisi busur las, kurangi kecepatan pengelasan.

7. Penetrasi Berlebih

Penetrasi Berlebih pada Las

Cacat las jenis ini terjadi di mana logam las mencair melewati tebal benda kerja dan tergantung pada bagian bawah hasil pengelasan.

Gambar 1. Las yang Mengalami Penetrasi Berlebih

Penyebab Penetrasi Berlebih

Hal yang menyebabkan penetrasi berlebih antara lain:
  • Heat input yang terlalu besar.
  • Teknik pengelasan yang kurang tepat.

Solusi Pencegahan

Pencegahan yang bisa dilakukan antara lain:
  • Kecilkan arus listrik, jika perlu gunakan elektroda yang lebih kecil.
  • Percepat kecepatan pengelasan.

8. Benda Kerja Berlubang

Mengapa Hasil Pengelasan Berlubang?

Lubang pada benda kerja terjadi ketika logam las mencair hingga memakan benda kerja sampai tidak ada sisa lagi.

Gambar 1. Hasil Las Berlubang

Penyebab Terbentuknya Lubang

Lubang terbentuk karena:
  • Heat input terlalu besar.

Solusi Pencegahan

Pencegahan yang bisa anda lakukan:
  • Kecilkan arus listrik, bila perlu gunakan elektroda yang lebih kecil.
  • Percepat kecepatan pengelasan.

9. Ukuran Las Yang Salah

Ukuran Las yang Salah

Ukuran pada las yang salah terjadi ketika logam filler yang diberikan terlalu banyak atau terlalu sedikit. Hal ini dapat terjadi karena prosedur pengelasan yang kurang tepat. Contoh prosedur yang kurang tepat seperti kesalahan dalam membuat persiapan sambungan, kesalahan memilih ukuran elektroda, kesalahan dalam menentukan arus listrik, dan kecepatan pengelasan yang salah.

Gambar 1. Bentuk-bentuk Kesalahan pada Ukuran Las

10. Karat

Bentuk Karat pada Las

Karat merupakan salah satu bentuk cacat pada las. Jenis-jenis karat yang terjadi pada las antara lain:
  • Pengaratan galvanis,
  • Pengaratan crevice,
  • Pengaratan intergranular,
  • Pengaratan akibat tegangan.

Gambar 1. Karat Crevice
11. Spatter Berlebih

Mengapa Terjadi Spatter?

Spatter merupakan bintik-bintik kecil logam las akibat cairan elektroda yang diteteskan berupa semprotan (spray).

Gambar 1. Spatter

Penyebab Spatter

Spatter disebabkan oleh:
  • Arc length terlalu besar.

Solusi Pencegahan

Hal yang harus dilakukan supaya mencegah spatter yaitu:
  • Memperkecil arc length, menjaga arc length selalu tepat.

12. Manik-Manik Las Kurang Rapi

Mengapa Manik-manik Las Kurang Rapi?

Manik-manik las kurang rapi terjadi ketika logam las tidak sejajar dan tidak dapat mencakup sambungan yang dibentuk oleh benda kerja. Selain itu, tinggi logam las yang berbeda (naik turun) juga menandakan bahwa manik-manik las kurang rapi.

Gambar 1. Manik Las yang Tidak Sejajar

Penyebab Manik Las Kurang Rapi

Penyebab kurang rapinya manik-manik las yaitu:
  • Tangan welder yang kurang stabil.

Solusi Pencegahan

Solusi yang dapat dilakukan:
  • Gunakan dua tangan untuk menjaga kestabilan dalam mengelas.

12. Distorsi

Cacat Distorsi pada Pengelasan

Distorsi (distortion) merupakan cacat las yang terjadi akibat kontraksi logam las selama pengelasan yang mendorong/menarik benda kerja untuk bergerak.

Gambar 1. Distorsi

Penyebab Distorsi

Distorsi pada pengelasan terjadi karena:
  • Heat input yang terlalu besar.

Solusi Pencegahan

Agar terhindar dari distorsi, anda dapat lakukan:
  • Meningkatkan kecepatan pengelasan.
  • Gunakan arus listrik yang lebih kecil.
  • Membuat tack weld.
  • Gunakan clamp untuk menahan benda kerja.
  • Las dalam segmen yang kecil, tunggu hingga dingin kemudian lanjutkan las kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar