Minggu, 12 Januari 2020

Submerged Arc Welding (SAW)

Submerged Arc Welding (SAW)

Submerged arc welding (SAW) adalah proses pengelasan yang menggunakan elektroda terkonsumsi secara kontinu dan menggunakan pelindung las yang disediakan oleh butir-butir flux. Proses SAW dikembangkan pada tahun 1930an dan menjadi proses arc welding otomatis yang pertama.

Proses otomatis terjadi pada pemakanan elektroda yang disuplai oleh lilitan elektroda. Pada proses ini flux dijatuhkan ke area pengelasan menggunakan bantuan hopper dengan memanfaatkan gaya gravitasi. Selanjutnya flux tersebut tertimbun secara menyeluruh sehingga mencegah percikan las, spatter, dan radiasi yang berbahaya. Flux di dekat busur kemudian cair dan tercampur dengan cairan logam untuk menghilangkan kotoran serta memadat pada bagian atas sambungan las. Flux yang memadat di atas las tersebut membentuk slag yang mirip menyerupai kaca. Slag dan sisa flux yang tidak tercampur melindungi logam las dari atmosfer dengan sangat baik. Selain itu slag dan flux tersebut juga mengisolasi panas dari area las. Panas yang terisolasi menyebabkan pendinginan relatif lambat sehingga diperoleh kualitas sambungan las yang baik (tough dan ductile). Sisa-sisa flux yang tidak tercampur tadi selanjutnya disedot kembali ke penampungan flux dan dapat dimanfaatkan kembali.

Gambar 1. Submerged Arc Welding (SAW)

Aplikasi Submerged Arc Welding (Kelebihan SAW)

Submerged arc welding secara meluas digunakan pada fabrikasi baja bentuk-bentuk struktur (seperti I-beam yang dilas); menyambung pipa, tangki, dan bejana berdiameter besar (baik sambungan longitudinal maupun circumferential); dan mengelas komponen mesin-mesin besar.

Ketebalan pelat yang dapat dilas sebesar lebih dari 25 mm. Material yang dapat dilas menggunakan SAW antara lain: baja karbon rendah, baja paduan rendah, dan stainless steel.

Kekurangan Submerged Arc Welding

Submerged arc welding tidak dapat digunakan untuk mengelas baja karbon tinggi, tool steel, dan sebagian besar logam non ferro.

Karena SAW memanfaatkan gravitasi untuk menyediakan butir flux, maka benda kerja yang dilas selalu diorientasikan secara horizontal. Metode penyediaan butir flux dengan memanfaatkan gaya gravitasi juga menuntut proses SAW menggunakan plat yang sering diletakkan pada bagian bawah sambungan selama proses pengelasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar