Aktuator Tenaga Fluida
Aktuator merupakan alat yang menanamkan sebuah parameter ke dalam gerakan fisik atau aksi. Di dalam elemen mesin, aktuator adalah sebagai berikut: pneumatik, hidraulik, magnet, elektromagnet dan solenoid, motor listrik, serta peralatan-peralatan piezoelektrik.
Aktuator tenaga fluida mengekstrak energi dari sebuah fluida dan mengubahnya menjadi bentuk mekanik/gerakan untuk melakukan pekerjaan yang berguna. Aktuator fluida dapat diklasifikasikan menjadi aktuator hidraulik atau pneumatik tergantung dari fluida jenis apa yang digunakan. Aktuator hidraulik menggunakan fluida cair sedangkan aktuator pneumatik menggunakan fluida gas. Aktuator fluida dapat menghasilkan gerakan linear seperti silinder hidraulik dengan gerakan memanjang dan memendek atau gerakan berputar seperti motor hidraulik.
Gambar berikut menunjukkan aktuator fluida linear yang paling sederhana yaitu silinder kerja tunggal (silinder kerja tunggal tersebut dapat berupa silinder hidraulik maupun silinder pneumatik).
Sifat antara fluida gas dan cair tentu berbeda. Fluida gas bersifat mampu dimampatkan (compressible). Sedangkan fluida cair bersifat tidak mampu dimampatkan. Oleh karena itu penggunaan sistem pneumatik (dengan fluida gas) cenderung untuk aplikasi yang lebih ringan dibandingkan dengan sistem hidraulik (dengan fluida cair).
Aktuator tenaga fluida mengekstrak energi dari sebuah fluida dan mengubahnya menjadi bentuk mekanik/gerakan untuk melakukan pekerjaan yang berguna. Aktuator fluida dapat diklasifikasikan menjadi aktuator hidraulik atau pneumatik tergantung dari fluida jenis apa yang digunakan. Aktuator hidraulik menggunakan fluida cair sedangkan aktuator pneumatik menggunakan fluida gas. Aktuator fluida dapat menghasilkan gerakan linear seperti silinder hidraulik dengan gerakan memanjang dan memendek atau gerakan berputar seperti motor hidraulik.
Gambar berikut menunjukkan aktuator fluida linear yang paling sederhana yaitu silinder kerja tunggal (silinder kerja tunggal tersebut dapat berupa silinder hidraulik maupun silinder pneumatik).
Gambar 1. Silinder Kerja Tunggal |
Gambar 2. Silinder Kerja Ganda |
Sifat antara fluida gas dan cair tentu berbeda. Fluida gas bersifat mampu dimampatkan (compressible). Sedangkan fluida cair bersifat tidak mampu dimampatkan. Oleh karena itu penggunaan sistem pneumatik (dengan fluida gas) cenderung untuk aplikasi yang lebih ringan dibandingkan dengan sistem hidraulik (dengan fluida cair).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar