Minggu, 12 Januari 2020

Baja Tahan Karat

Baja Secara Umum

Baja (steel) merupakan material yang sering digunakan dan dijumpai pada kehidupan kita sehari-hari. Kandungan utama dalam baja adalah ferrous atau iron. Selain ferrous, ada kandungan lain yang selalu ada pada baja. Kandungan lain yang selalu ada dalam baja adalah karbon dan manganese.


Baja dapat dibagi menjadi dua kategori yakni baja standar dan baja tool. Berdasarkan komposisi kimianya, baja standar dapat dibagi menjadi tiga kelompok. Ketiga kelompok baja standar antara lain baja karbon, baja paduan, dan baja tahan karat. Berikut akan dibahas mengenai baja tahan karat.
Gambar 1. Baja Tahan Karat

Baja Tahan Karat (Stainless Steel)

Baja tahan karat mengandung chromium minimal 10,5% (ada juga yang menyebutkan minimal 12%). Chromium bersifat unik, di mana dia dapat membentuk lapisan pasif pada permukaan baja. Hal tersebut dapat memberikan perlindungan dari karat. Berdasarkan struktur mikro atau mekanisme peningkatan kekuatannya, baja tahan karat dibagi menjadi lima jenis. Jenis-jenis baja tahan karat antara lain:

Baja tahan karat austenitic (austenitic stainless steel)
Austenitic stainless steel memiliki paduan yang cukup untuk menstabilkan austenite pada suhu ruang. Baja ini bersifat non ferromagnetic. Baja tahan karat austenitic memiliki sifat mampu bentuk dan keuletan pada suhu rendah yang sangat baik. Selain itu baja tahan karat austenitic juga memiliki sifat mampu las dan ketahanan karat yang sangat baik. Baja tahan karat jenis ini sangat cocok diterapkan pada sistem dengan suhu tinggi. Di sisi lain baja tahan karat austenitic relatif memiliki kekuatan yield yang rendah dan hanya dapat ditingkatkan kekuatannya dengan pengerjaan dingin (cold working), precipitation hardening, atau substitutional solid solution strengthening.
Menurut standar AISI-SAE, baja tahan karat austenitic umumnya memiliki nomor 3xx. Material AISI-SAE 3xx merupakan paduan ferro-karbon-chromium-nickel dengan kandungan chromium sebesar 16%-26% dan kandungan nickel sebesar 6%-22%. Baja tahan karat austenitic yang populer adalah tipe AISI-SAE 304, di mana mengandung 18%-20% Cr dan 8%-12% Ni.

Berikut beberapa variasi dari baja tahan karat austenitic:
201
sedikit nickel diganti dengan manganese dan nitrogen
202
kandungan manganese lebih besar daripada variasi 201
205
kandungan manganese dan nitrogen lebih besar daripada variasi 202
301
kandungan nickel dan chromium yang lebih rendah untuk meningkatkan kemampuan kerja pengerasan
302
baja tahan karat yang dapat diterapkan secara umum
302B
mampu menahan proses terbentuknya kerak dengan penambahan silicon
303
machinability meningkat dengan penambahan sulfur
303Se
permukaan hasil penyayatan ditingkatkan dengan penambahan selenium
304
kandungan karbon lebih rendah dari variasi 302
304L
kandungan karbon lebih rendah dari variasi 304, untuk meningkatkan ketahanan karat
304LN
kandungan karbon lebih rendah dari variasi 304 dengan penambahan nitrogen untuk meningkatkan kekuatan
304H
kandungan karbon lebih tinggi daripada variasi 304
304Cu
penambahan tembaga untuk meningkatkan kemampuan pengerjaan dingin
304N
penambahan nitrogen untuk meningkatkan kekuatan
305
peningkatan kandungan nickel untuk mengurangi kerja pengerasan
308
peningkatan chromium dan nickel untuk meningkatkan sifat mampu las
309
kandungan chromium dan nickel yang tinggi untuk meningkatkan ketahanan panas
309S
kandungan karbon lebih rendah daripada variasi 309
309Cb
penambahan niobium (columbium)
310
kandungan chromium dan nickel lebih tinggi daripada variasi 309 untuk meningkatkan ketahanan panas
310S
kandungan karbon lebih rendah daripada variasi 310
310Cb
penambahan niobium (columbium)
314
peningkatan kandungan silicon untuk meningkatkan ketahanan panas
316
penambahan molybdenum untuk meningkatkan ketahanan karat
316F
peningkatan sulfur dan phosphorus untuk machinability (mampu mesin atau mampu sayat)
316L
kandungan karbon yang lebih rendah untuk meningkatkan ketahanan karat dan sifat mampu las
316LN
kandungan karbon yang lebih rendah dan nitrogen yang lebih tinggi untuk meningkatkan kekuatan
316H
kandungan karbon lebih tinggi daripada variasi 316
316N
penambahan nitrogen untuk meningkatkan kekuatan
316Ti
penambahan titanium
316Cb
penambahan niobium (columbium)
317
peningkatan chromium dan molybdenum untuk meningkatkan ketahanan karat
317L
kandungan karbon lebih rendah dari variasi 317 untuk meningkatkan sifat mampu las
321
penambahan titanium untuk mengurangi timbulnya chromium carbide
330
kandungan nickel tinggi untuk mengurangi karburisasi dan meningkatkan thermal shock
347
niobium dan tantalum ditambahkan untuk mengurangi timbulnya chromium carbide
347H
kandungan karbon lebih tinggi daripada variasi 347
348
tantalum dan cobalt ditambahkan untuk beberapa aplikasi nuklir
348H
kandungan karbon lebih tinggi daripada variasi 348
384
peningkatan nickel untuk mengurangi kerja pengerasan

Pada baja tahan karat austenitic, pembatasan karbon sangatlah penting. Ketika dipanaskan, karbon akan membentuk chromium carbide yang mengendap pada batas butir austenite dan menimbulkan kondisi yang dikenal dengan istilah sensitization. Karena chromium terikat sebagai carbide, maka chromium akan berdekatan dengan batas atom dan memberikan ruang kosong sebagai tempat terbentuknya karat. Sensitization dapat diubah dengan memanaskan baja pada suhu 1040-1150°C dan diikuti dengan pendinginan ke suhu ruang dengan cepat. Suhu tinggi bisa menyebabkan carbide hancur. Sedangkan pendinginan cepat dapat mencegah pengendapan ulang dari carbide.

Baja tahan karat ferritic (ferritic stainless steel)
Baja tahan karat ferritic merupakan baja dengan paduan chromium 10,5%-30% dan karbon kurang dari 0,12%. Nickel tidak digunakan pada baja tahan karat ferritic kecuali dalam jumlah kecil (kurang dari 1%, pada paduan tertentu). Baja tahan karat ferritic memiliki struktur mikro ferrite dan bersifat ferromagnetic. Baja tahan karat jenis ini relatif murah. Baja tahan karat ferritic juga memiliki tingkat kekuatan yang baik dan memiliki sifat mampu bentuk yang cukup.
Berikut beberapa variasi dari baja tahan karat ferritic:
405
rendah chromium dengan tambahan aluminium
409
rendah chromium, aplikasinya untuk pembuangan pada bidang otomotif
429
pengurangan chromium secara halus, meningkatkan sifat mampu las
430
baja tahan karat ferritic dengan kegunaan umum
430F
peningkatan sulfur dan phosphorus untuk meningkatkan machinability
430Se
penambahan selenium untuk meningkatkan kualitas permukaan hasil penyayatan
434
penambahan molybdenum untuk meningkatkan ketahanan karat
436
penambahan molybdenum, niobium, dan tantalum untuk meningkatkan ketahanan karat dan ketahanan panas
439
kadar karbon rendah dengan penambahan titanium untuk mengurangi sensitization
442
peningkatan chromium untuk meningkatkan ketahanan pembentukan kerak oksida
444
kadar karbon rendah dengan penambahan molybdenum untuk ketahanan karat, serta penambahan titanium dan niobium untuk mengurangi sensitization
446
kadar chromium paling tinggi untuk meningkatkan ketahanan pembentukan kerak

Baja tahan karat duplex (duplex stainless steel)
Baja tahan karat duplex merupakan baja dengan paduan chromium, nickel, dan molybdenum yang memiliki campuran (duplex) struktur mikro dengan persentase ferrite dan austenite hampir sama (keduanya sekitar 50%). Sifat tahan karat dari baja tahan karat duplex mirip dengan baja tahan karat austenitic. Baja tahan karat duplex memiliki kekuatan yang lebih tinggi daripada baja tahan karat austenitic. Selain itu, baja tahan karat duplex juga memiliki ketahanan retak akibat karat yang lebih baik daripada baja tahan karat austenitic. Sifat lain dari baja tahan karat duplex antara lain lebih ulet serta memiliki sifat mampu bentuk dan mampu las yang lebih baik.
Baja tahan karat martensitic (martensitic stainless steel)
Baja tahan karat martensitic dibuat dengan mengubah baja paduan dari fase austenite ke martensite. Perubahan menjadi martensite terjadi bila baja paduan dipanaskan pada kisaran suhu 800-1400°C dan di-quench menuju suhu ruang. Baja tahan karat jenis ini mengandung chromium kurang dari 17% dan karbon hingga 1%. Baja tahan karat jenis ini juga memiliki kekuatan yang lebih tinggi dibanding dengan baja tahan karat austenitic dan ferritic. Baja tahan karat martensitic biasanya digunakan sebagai bahan pembuatan pisau kualitas tinggi dan ball bearing.
Berikut beberapa variasi dari baja tahan karat martensitic:
403
cocok untuk komponen yang mengalami tegangan tinggi
410
baja tahan karat martensitic dengan kegunaan umum
414
penambahan nickel untuk ketahanan karat
416
kandungan phosphorus dan sulfur yang tinggi untuk meningkatkan machinability
416Se
penambahan selenium untuk meningkatkan permukaan hasil penyayatan
420
kandungan karbon tinggi untuk meningkatkan kekuatan
420F
peningkatan phosphorus dan sulfur untuk meningkatkan machinability
422
penambahan molybdenum, vanadium, dan tungsten untuk meningkatkan kekuatan dan keuletan
431
kandungan chromium tinggi, serta penambahan nickel untuk meningkatkan ketahanan karat
440A
mengandung paling banyak chromium, serta penambahan karbon untuk meningkatkan kekerasan
440B
mengandung paling banyak chromium, serta penambahan karbon lebih untuk meningkatkan kekerasan/keuletan
440C
mengandung paling banyak chromium, serta paling banyak karbon untuk meningkatkan kekerasan/keuletan
501
kandungan chromium rendah, penambahan molybdenum
502
kandungan karbon rendah, penambahan molybdenum

Precipitation hardening stainless steel
Precipitation hardening stainless steel merupakan baja tahan karat yang memiliki kekuatan dan keuletan tinggi melalui penambahan aluminium, titanium, niobium, tantalum, vanadium, atau nitrogen. Pada baja tahan karat jenis ini, pengendapan terbentuk selama proses perlakuan panas. Struktur mikro yang terbentuk pada precipitation hardening stainless steel bisa martensitic maupun austenitic tergantung dari komposisi dan proses pembuatannya.

Berikut beberapa variasi dari precipitation hardening stainless steel:
600
austenitic dengan penambahan molybdenum, aluminium, titanium, vanadium, dan boron
630
martensitic dengan penambahan tembaga dan niobium
631
austenitic dengan penambahan aluminium
633
austenitic dengan penambahan molybdenum dan nitrogen
635
martensitic dengan penambahan aluminium dan titanium

Aplikasi Baja Tahan Karat (Stainless Steel)

Berikut beberapa aplikasi dari stainless steel:
409
komponen pembuangan di bidang otomotif, tangki penyemprot di bidang pertanian
446
katup temperatur tinggi, ruang pembakaran, cetakan kaca
304
peralatan untuk memproses bahan kimia dan makanan, cryogenic vessel
316L
konstruksi las
410
rifle barrel, komponen mesin jet
440A
alat potong seperti pisau, bearing, alat bedah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar